السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الله اكبر ... ... ... الله اكبر كبيرا والحمدلله كثيرا وسبحا ن الله بكرة
واصيلا لا اله الاالله وحده صد ق وعده ونصر عبده واعز جنده وحزم الاحزاب وحده.
لااله الاالله ولانعبد الااياه مخلصين له الدين ولوكره الكافرون ولوكره المشركون
ولو كره المنافقون. لااله الاالله والله اكبر الله اكبر ولله الحمد.
الحمد لله, حمدا شاكر حمدا ناعم حمدا يوافى نعمه ويكافئ
مزيده ياربنا لك الحمد كما ينبغي لجلال وجهك الكريم وعظيم سلطانك. اشهد ان لااله
الاالله وحده لاشريك له, واشهد ان محمدا عبده ورسوله لانبي بعده. اللهم صلى وسلم
وبارك على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه اجمعين, اما بعد فيا ايهاالحضرون اتقو الله
حق تقاته ولا تموتن الا وانتم مسلمون.
قال الله تعالى فى
القران الكريم:
بسم الله الرحمن الرحيم
M÷uäur& Ï%©!$#
Ü>Éjs3ã
ÉúïÏe$!$$Î/
ÇÊÈ
Ï9ºxsù
Ï%©!$#
íßt
zOÏKuø9$#
ÇËÈ
wur
Ùçts
4n?tã
ÏQ$yèsÛ
ÈûüÅ3ó¡ÏJø9$#
ÇÌÈ
×@÷uqsù
ú,Íj#|ÁßJù=Ïj9
ÇÍÈ
tûïÏ%©!$#
öNèd
`tã
öNÍkÍEx|¹
tbqèd$y
ÇÎÈ
tûïÏ%©!$#
öNèd
crâä!#tã
ÇÏÈ
tbqãèuZôJtur
tbqãã$yJø9$#
ÇÐÈ
وقال النبي صلى الله عليه
وسلم:
بسم الله الرحمن الرحيم
اذا مات ابن ادام انقطع عماله الا من ثلاث, صدقة
جارية اوالعلم ينتفع به اوولد صالح يدعوله.
صدق الله العظيم
الله اكبر... ولله الحمد
Bergema suara takbir
menghiasi jagad raya membuat pendengaran kita menjadi indah. Alhamdulillah,
segala puji bagi Allah yang masih mengizinkan kita untuk mendengarkan kalimat takbir yang begitu indah. Allah yang Maha Pengasih yang masih memberikan kesempatan yang
sangat berarti di dalam kehidupan ini. Dengan dipimpin oleh seorang Imam kemudian diikuti oleh
Makmum, gema taqbir sangat menyentuh bagi tiap-tiap yang berperasaan. Takbir
yang bergema keangkasa raya, menembus kepermukaan bumi, mendaki gunung yang
tinggi, menuruni lembah yang dalam, menyeberangi samudera lepas dan melintasi
sahara yang luas. Bahkan tumbuh-tumbuhan dan hewan ikut serta mengucapkan kalimat takbir kepada Allah, dan
senantiasa mendoakan umat mukmin dengan cara mereka sendiri.
Kita ingat,
dahulunya kita masih bisa berjabat tangan dan berpelukan bersama-sama orang
yang kita cintai dan yang kita sayangi, masih bisa menyantap sahur dan berbuka
puasa bersama mereka, tetapi karena semuanya milik Allah dan akan kembali
kepadaNya, Ia telah mengambil mereka dari pandangan bahkan dari pangkuan kita.
Orang yang kita cintai telah menghadap Allah SWT. Sehingga mereka tidak bisa
lagi merayakan Idil Fitri bersama-sama dengan kita pada Syawal tahun ini.
Dengan segala permohonan dan harapan kita kepada Allah, Semoga Allah memberikan
kemudahan kepada mereka yang ada dikubur sana dan mengampuni dosa-dosa yang
pernah mereka lakukan semasa hidup didunia.
الله اكبر... ولله الحمد
Dengan Rahmat
Allah SWT, sehingga Ia menurunkan seorang Nabi dan Rasul untuk membawa Umat
kejalan yang selamat. Pada tanggal 12 Rabi’ul Awwal yang dikenal pada tahun
gajah, seorang Putra dari keturunan yang sholeh dan sholehah dilahirkan keatas
dunia. Ia lahir dalam keadaan yatim, tetapi meskipun demikian, Ia bisa tumbuh
dan dibesarkan dalam suasana yang penuh dengan kesederhanaan serta nuansa yang
berpendidikan. Muhammad bin Abdullah namanya, yang telah membawa kalimat Tauhid
kepermukaan bumi. Sehingga berkat perjuangan Beliaulah, agama Islam masih
berdiri dan jaya sampai saaat ini. Tiada Syafaat dan pertolongan yang bisa kita
harapkan dihari akhirat kelak, selain dari Syafaat baginda nabi besar Muhammad
SAW.
Ketahuilah
Kaumuslimin, ketika Nabi Adam As ingin menikahi Siti Hawa, maka Adam As harus
minta izin kepada Allah SWT. Dengan memenuhi syarat dari Allah, yaitu maskawin
berupa bershalawat sebanyak 10 kali kepada Nabi Muhammad SAW. Kita ketahui,
padahal Baginda Nabi Muhammad belum lahir pada waktu itu, namun Nabi Adam As
sudah dianjurkan untuk bershalawat kepadanya. Bahkan shalawat kepada Nabi
Muhammad dijadikan hal yang terpenting pada waktu itu, yakninya sebuah maskawin
untuk menikahi Siti Hawa. Apalagi kita yang mengaku sebagai umatnya, kita sudah
diselamatkan dari lembah kejahilliyaan, kita sudah diselamatkan dari kehidupan
yang penuh dengan kegelapan, tetapi masih sangat banyak diantara kita yang
masih enggan untuk bershalawat kepadanya. Na’dzubillahimindzaalik,
Mudah-mudahan kita tidak termasuk golongan yang demikian. Amin ya rabbal
‘lamin.
الله اكبر... ولله الحمد
Pagi ini,
kita merayakan Idil Fitri, hari raya kesucian yang dinantikan kehadirannya oleh
setiap insan yang beriman, dengan demikian kita kembali kepada fitrah, yaitu
kemurnian dan kesucian. Kembali kepada kemurnian dan kesucian berarti kita
kembali kepada suasana yang bersih telepas dari dosa dan kesalahan. Setiap
orang yang melaksanakan puasa Ramadhan sesuai dengan petunjuk al-Qur’an dan as-Sunnah
akan terlepas dosa dan kesalahannya, sehingga ia menjadi suci kembali, seperti
bayi yang baru dilahirkan dari rahim ibunya. Kesucian yang telah kita peroleh
dengan susah payah itu hendaklah terus dipertahankan sampai bulan-bulan
berikutnya dengan meningkatkan iman dan takwa kita serta bertaqarub kepada
Allah dengan tunduk dan patuh. Menunjuk sabda Rasulullah SAW yang artinya: “Ketika
umat islam berpuasa Ramadhan, lalu keluar menuju tempat shalat Id, maka Allah
SWT berfirman: Hai para MalaikatKu, setiap buruh pasti mengharapkan upahnya,
dan Hamba-hambaKu, yakni orang-orang yang beriman yang berpuasa dibulan
Ramadhan, lalu mereka keluar melaksanakan shalat Id, mereka menuntut upah
mereka. Untuk itu saksikanlah, bahwa Aku benar-benar telah mengampuni mereka.
Kemudian terdengarlah panggilan: Hai umat Muhammad, kembalilah kerumahmu
masing-masing, setelah kalian melaksanakan shalat Id, Aku telah menukar semua
keburukanmu dengan amalan baikmu. Allah berfirman: Hai Hamba-hambaKu, kalian
telah berpuasa untukKu, berbuka juga karenaKu, untuk itu ketahuilah, Aku telah
mengampuni semua dosa-dosamu”.
Alangkah
besarnya penghormatan yang Allah berikan untuk kita selaku umat Muhammad SAW.
Dia berikan satu bulan kepada kita untuk melaksanakan Ibadah yang bisa
menghapus semua dosa dan kesalahan yang kita lakukan semenjak kita mulai
balligh hingga sampai saat sekarang ini. Namun masih banyak diantara kita yang
menyia-nyiakan penghormatan dari Allah tersebut, dan masih banyak diantara kita
yang membiarkan Ramadhan lewat begitu saja, tanpa melakukan sesuatu yang
berarti di dalamnya. Alangkah meruginya kita, yang tidak memanfaatkan Ramadhan
kemaren dengan sebaik-baiknya. Sebab kita belum pasti bisa bertemu dengan
Ramadhan yang akan datang. Bagi orang-orang yang menganggap Ramadhan bagaikan
sebuah permata emas dan berlian, yang tidak mungkin mudah untuk didapatkan. Pasti
mereka memanfaatkan Ramadhan kemaren dengan sebaik-baiknya, karena mereka tahu
bahwa mereka akan rugi besar jika membiarkan Ramadhan lewat begitu saja, tanpa
mengambil manfaat darinya.
Berbahagilah
wahai hamba Allah yang telah berhasil melaksanakan puasa ramadhan sebulan
penuh, pada hari ini kita boleh bergembira mencicipi buah manis dari buah puasa
yang kita laksanakan, buah manis itu adalah لعلكم تتقون , Agar kamu menjadi
orang yang bertaqwa. Ketaqwaan merupakan kemenangan puncak yang paling
tingggi bagi orang yang melaksanakan ibadah puasa. Dia merasa bahagia dengan
rahmat yang telah diberikan oleh Allah kepadanya, dan dia harus berani membagi
kesenangan itu kepada orang lain. Maka sebagai saluran sesakit dan sesenang,
sesuka dan seduka, Allah mewajibkan kepada seluruh hambaNya suatu ibadah, yaitu
zakat fitrah. Sebagaimana yang tercantum di dalam Firmannya yang berbunyi:
خذ من اموالهم صدقة تطهرهم وتزكيهم بها
“Ambillah
sedekah dari sebahagian harta mereka, justru dengan bersedekah akan mensucikan
harta”.
Dengan adanya
zakat fitrah, islam melapangkan jalan ukhuwah yang menghubungkan kaum hartawan
yang dermawan dengan si miskin yang tak punya. Datanglah uluran tangan dari
saudaranya yang seiman dan berlandaskan satu aqidah. Dengan demikian, segenggam
tanah dihari raya ini, tidak akan ada lagi dibasahi oleh tetesan air mata orang
miskin. Terlihat jelas wahai kaumuslimin, betapa tingginya nilai ibadah zakat
itu, si kaya mendapatkan pahala dari harta yang diberikannya, dan kelapangan
bagi si miskin dari kesempitan dan kesusahan hidupnya.
Selanjutnya,
tidak jarang pula dihari ini, bila pikiran terbang melayang jauh, ibu bapak
teringat akan anaknya yang jauh di rantau orang. Anak yatim teringat akan ayah
bundanya yang sudah lama pergi, para janda teringat akan suaminya yang pernah
menjalani kehidupan bahagia bersama semasa hidupnya, sehingga muncullah seribu
satu kenangan dicela-cela kegembiraan. Sehingga berhari raya tidak sepenuhnya
dapat dirasakan oleh mereka. Namun percayalah, bahwa semuanya itu akan tenteram
kembali bila diiringi dengan hati yang taqwa, dan penuh kesabaran. Oleh karena
itu, pakaian yang terindah pada hari ini adalah pakaian taqwa dengan hiasan
syukur, tak obahnya bagaikan paket lebaran dari Allah untuk hamba-hambaNya yang
benar-benar mengamalkan puasa sebulan penuh.
الله اكبر... ولله الحمد
Dalam suasana
Hari Raya ini, masih ada beberapa hal yang harus kita renungkan, diantaranya yaitu,
kita harus ikut memikirkan nasib dan penderitaan anak yatim dan fakir miskin.
Jangan sampai hari ini semua kita bahagia, sementara anak yatim dan fakir
miskin bermandikan air mata. Ingatlah ancaman Allah di dalam FirmanNya:
|M÷uäur& Ï%©!$# Ü>Éjs3ã
ÉúïÏe$!$$Î/
ÇÊÈ
Ï9ºxsù
Ï%©!$#
íßt
zOÏKuø9$#
ÇËÈ
wur
Ùçts
4n?tã
ÏQ$yèsÛ
ÈûüÅ3ó¡ÏJø9$#
ÇÌÈ
“Tahukah kamu (orang) yang
mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak mau memberi makan orang miskin”.
Anak
yatim dan fakir miskin adalah tanggung jawab kita bersama. Miskin dan kaya,
kuat dan lemah adalah dua kenyataan yang tidak bisa kita pungkiri. Semuanya itu merupakan ujian dari Allah SWT kepada
segenap HambaNya. Oleh karena itu, bagi si kaya yang mempunyai kelapangan hidup,
bertanggung jawab dan berkewajiban untuk membantu si miskin. Kita harus bisa
menginsafi dan meyakini diri bahwa apa yang kita miliki saat ini bukanlah milik
kita pribadi secara hakiki, tapi ini merupakan titipan Allah buat sementara
kepada kita, yang tiba saatnya nanti akan diambil Pemiliknya. Boleh jadi kita
hari ini berzakat dan bersedekah, besok atau lusa belum tentu kita lagi yang
akan menerima zakat atau sedekah dari orang.
الله اكبر... ولله الحمد
Hai
anak-anak yatim, sebenarnya engkau menurut agama adalah orang yang kaya, semua
laki-laki muslim adalah ayah yang bertanggung jawab terhadapmu. Semua muslimat
adalah ibu yang akan membimbingmu. Tapi kenyataannya lain, sungguh malang
nasibmu, kami sering lupa akan nasibmu, kami sibuk memikirkan urusan dan
kebutuhan keluarga dan rumah tangga kami, engkau menjadi terlunta-lunta,
nasibmu bagaikan buih ditengah lautan yang tak punya kekuatan dan kemampuan dan
terombang ambing di dalam mengarungi kehidupan.
Dihari
raya ini, teman-teman yang sebaya denganmu memakai pakaian yang serba baru dan indah,
bersalaman dengan ayah dan bunda mereka. Tetapi bagaimana dengan nasibmu wahai
anak yatim, pakaian baru mana yang akan engkau pakai? siapa yang akan
mengenakkan pakaian baru pada tubuhmu yang lemah itu? Tangan siapa yang akan
engkau cium untuk engkau salami? Disaat teman-teman sebayamu bahagia, bercanda
dan bersuka ria dengan kedua orang tua mereka, dengan siapa engkau bagi rasa
itu? Kaumuslimin, yang selalu terbayang oleh mereka adalah ayah dan bunda
mereka yang sekarang telah hancur dikandung tanah. Keindahan bersama ayah dan
bunda, hanya tinggal sebuah kenangan yang indah, yang takkan pernah terulang
lagi dalam kehidupan mereka. Berlinanglah air mata mereka disaat mendengar
seruan takbir yang kita kumandangkan hari ini.
Demikian
juga nasibmu hai fakir dan miskin, janganlah pernah berputus asa dari rahmat
Allah, yakinlah bahwa dibalik kesusahan itu kebahagiaan sudang menunggu. Tak
ada pendakian yang tidak memiliki penurunan, tidak ada gelap tanpa dihadiri
oleh cahaya terang, tabahkanlah hatimu dalam menghadapi ujian ini, janganlah
karena kemiskinan menjerumuskanmu untuk berbuat maksiat kepada Allah SWT.
Kaumuslimin,
kita telah mengetahui bagaimana susahnya kehidupan mereka para anak yatim, fakir dan miskin. Jangankan untuk mengenakkan
pakaian yang baru ditubuh mereka pada hari yang suci ini, mengisi butiran
makanan ke dalam perut mereka, merekapun merasa sangat kesusahan. Siapa yang
akan ringan tangan kepada para fakir dan
miskin,
kalau tidak kita sebagai orang yang hidup diatas mereka. Siapa yang akan
mengasihi anak yatim, kalau tidak kita selaku ayah dan ibu mereka? Cukuplah
Kaumuslimin, Cukuplah! sudah satu tahun berlinang air mata mereka membasahi
pipi-pipi mereka yang manis, sudah satu tahun mereka mengeluarkan air mata
ketika waktu makan pagi, siang dan malam datang, tetapi mereka masih menangis
karena kelaparan, janganlah tambah penderitaan mereka. Apakah dihari yang suci
dan penuh kebahagiaan ini, kita masih membiarkan air mata mereka jatuh dengan
percuma? Apakah kita masih tega dihari ini, ketika kita menghiasi wajah kita
dengan senyuman dan kegembiraan bersama istri dan anak-anak kita, sementara
mereka yang berjalan tanpa tujuan, berjalan terlunta-lunta menyaksikan
orang-orang yang penuh dengan kegembiraan karena menikmati indahnya lebaran,
sementara mereka hanya bisa menghiasinya dengan berduka cita, tanpa bisa ikut
serta menikmati lebaran dengan kebahagiaan dan senyuman pula.
Sungguh
sangat keterlaluan bagi kita yang tidak peduli terhadap nasib mereka. Ingatlah,
bahwa kita tidak akan selamanya diatas. Hidup di dunia bagaikan sebuah roda,
dan roda selalu berputar. Kadang dia dibawah, terkadang dia diatas.
Mudah-mudahan, pada moment yang singkat ini kita bisa menyadari bahwa anak
yatim, fakir dan miskin adalah tanggung jawab kita bersama, dan dengan
menyadari tanggung jawab ini, mudah-mudahan kita tidak termasuk orang-orang
yang mendustakan agama.
الله اكبر... ولله الحمد
Dengan
datangnya Idil Fitri, maka suatu pihak akan kembali ketempatnya. Yaitu arwah
sanak keluarga yang telah mendahului kita. Pada bulan Ramadhan, mereka
dibebaskan pulang kerumah untuk mengunjungi sekaligus meminta bantuan dan kiriman
do’a dari anak-anak, sanak saudara dan keluarganya. Mereka membawa sebuah
kantong untuk menanti dan menerima oleh-oleh berupa do’a tersebut. Tapi apabila
Khatib telah naik keatas mimbar, maka mereka akan kembali ketempat semula.
Diantara mereka ada yang kembali dengan kantong kosong dan tangan yang hampa,
karena keluarga mereka sama sekali tidak ingat akan keberadaan mereka dialam
kubur sana, dan ada pula yang kembali dengan muka gembira dan bahagia, karena
kantong yang mereka bawa berisi penuh, keluarga yang ditinggalkan ternyata
masih suka bersedekah atas nama mereka dan masih selalu mendo’akan ampunan
untuk mereka. Maka mereka yang kembali kekubur mereka dengan membawa kantong
yang kosong, maka pada waktu itu mereka berucap kepada keluarganya: “Limpahkanlah
kasih sayangmu kepada kami, dengan memberikan sedekah, kami sangat mengharapkan
kasih sayang darimu. Seandainya kamu adalah orang yang kurang mampu, bacakanlah
untuk kami surat Alfatihah. Adakah salah seorang dari kalian yang melimpahkan
kasih sayang kepada kami? Masih ingatkah kalian pada kami yang sedang berada
pada sehelai titipan papan ini? Wahai orang yang mendiami rumah kami, wahai
orang yang menggantikan kami sebagai suami atau istri, kami sekarang sedang
berada dalam kesempitan kubur, berilah pahala dari sepotong rotimu,
sedekahkanlah kepada orang yang sedang kelaparan, dan niatkan pahalanya untuk
kami, jangan lupakan kami dari do’amu. Sesungguhnya kami sangat mengharapkan
sedekah dan do’a darimu”.
Kaumuslimin,
mayat didalam kubur itu tak ubahnya seperti seseorang yang karam ditengah
lautan yang dalam dan luas, yang senantiasa memanggil-manggil orang yang berada
didaratan atau ditepi lautan. Bantuan do’a dan sedekah itulah yang lebih
berharga bagi mereka daripada dunia dan seisinya. Barangkali dapat kita
bayangkan, seorang ayah dan ibu yang menjerit memanggil-manggil anaknya, yang
berdiri dipinggir pantai, sementara ayah dan ibunya meminta tolong dari tengah
lautan luas yang sedang terapung-apung akan mengalami tenggelam. Seandainya
Allah membukakan hijab untuk kita, niscaya kita akan mendengar jeritan
kesakitan mereka didalam kubur sana, dan kita akan mendengar mereka yang sedang
meratap dan memanggil-manggil keluarganya untuk meminta bantuan berupa do’a.
Alangkah
beruntungnya bagi arwah yang membawa penuh kantong sedekahnya kembali kekubur,
karena anak-anak dan keluarga yang ia tinggalkan ternyata masih ingat akan
keberadaannya dialam sana. Tetapi sebaliknya, alangkah malangnya bagi mereka
yang pulang kembali kekubur mereka dengan kantong kosong dan tangan yang hampa,
tidak membawa oleh-oleh apapun dari kunjungan mereka kepada anak-anak dan
keluarga yang mereka tinggalkan.
Kaumuslimin
Hamba Allah yang berbahagia, demikianlah uraian khutbah kita pada pagi yang
cerah ini, semoga kita mendapat prediket yang bertaqwa kepada Allah SWT. Amin
ya Rabbal ‘alamin.
فاعتبروا يا اولى الابصار لعلكم ترحمون
الله اكبر .... ...
الله اكبر كبيرا والحمدلله كثيرا وسبحا ن الله بكرة واصيلا لا اله الاالله
وحده صد ق وعده ونصر عبده واعز جنده وحزم الاحزاب وحده. لااله الاالله ولانعبد
الااياه مخلصين له الدين ولوكره الكافرون ولوكره المشركون ولو كره المنافقون.
لااله الاالله والله اكبر الله اكبر ولله الحمد.
الحمد لله رب العالمين,
نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذباالله من شرور انفسنا ومن سيات اعمالنا من يهدله فلا
مضلله ومن يضلله فلا هاديله, اشهد ان لااله الاالله وحده لاشريك له, واشهد ان محمدا
عبده ورسوله لا نبي بعده. اللهم صلى وسلم وبارك
على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه اجمعين, اما بعد فيا ايهاالحضرون اتقو الله حق
تقاته ولا تموتن الا وانتم مسلمون.
قال الله تعالى فى
القران الكريم:
بسم الله الرحمن الرحيم
M÷uäur& Ï%©!$#
Ü>Éjs3ã
ÉúïÏe$!$$Î/
ÇÊÈ
Ï9ºxsù
Ï%©!$#
íßt
zOÏKuø9$#
ÇËÈ
wur
Ùçts
4n?tã
ÏQ$yèsÛ
ÈûüÅ3ó¡ÏJø9$#
ÇÌÈ
×@÷uqsù
ú,Íj#|ÁßJù=Ïj9
ÇÍÈ
tûïÏ%©!$#
öNèd
`tã
öNÍkÍEx|¹
tbqèd$y
ÇÎÈ
tûïÏ%©!$#
öNèd
crâä!#tã
ÇÏÈ
tbqãèuZôJtur
tbqãã$yJø9$#
ÇÐÈ
وقال تعالى في اية الاخرى
بسم الله الرحمن الرحيم:
ان الله وملائكته يصلون على النبي ياايها الذين
امنوا صلو عليه وسلموا تسليما.
اللهم صلى على سيدنا محمد وعلى ال سيدنا محمد,
كما صليت على سيدنا ابراهيم وعلى ال سيدنا ابراهيم, الى اخر......
اللهم اغفرللمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤ
منات الاحياُ منهم والاموات برحمتك يا ارحم الراحمين. اللهم اغفر لنا ذنوبنا ولوالدينا
وارحمهما كما ربيانا صغيرا.
Ya Allah,
Engkau beri kami mata, tapi kami sering gunakan untuk melihat yang tidak pantas
kami lihat. Engkau beri kami telinga, tapi kami sering gunakan untuk mendengar
kata sia-sia. Engkau beri kami lidah, tapi kami sering gunakan untuk berbohong
dan menggunjing orang lain. Engkau beri kami tangan, tapi kami sering gunakan
untuk menzalimi orang lain dan menzalimi diri kami sendiri. Engkau beri kami
kaki, tapi kami sering gunakan untuk melangkah menuju ke tempat maksiat. Engkau
beri kami akal, tapi akal itu jarang kami gunakan untuk memikirkan bagaimana
berhukum dengan syari'atmu, akal kami yang liar justru sering kami pakai untuk
memikirkan hal-hal yang kotor dan licik.
Ya Allah, Engkau
beri kami usia hingga setua ini, tapi kami sering lalai hingga usia itu berlalu
dengan percuma. Nafas demi nafas engkau berikan, tapi tidak menjadi amal apapun
jua bagi kami. Langit yang kau ciptakan sebagai atap, jarang mengingatkan kami
kepada keagunganMu.
Ya Allah, kami tidak
sanggup ya Allah, bila detik-demi-detik yang telah Kau berikan, di akhirat
nanti menuntut mengapa waktu itu selama ini kami sia-siakan. Bila setiap udara
oksigen-Mu yang pernah kami hirup dengan cuma-cuma, di hari kiamat nanti
menuntut kami, mengapa dia kami gunakan untuk maksiat kepada-Mu ya Allah. Bila
bumi yang perkasa menghimpit kami di alam kubur, karena selama di dunia kami
dengan congkak dan sombong berjalan di punggungnya.
Ya Allah, Orang
tua sangat menyayangi kami, tapi kami hampir tak pernah membalas budi mereka.
Ibu yang dengan ikhlash mengandung kami di dalam rahimnya selama 9 bulan, maka
selama itu pulalah ayah kami merasa khawatir yang bersangatan. Namun kami
sering melupakan itu ya Allah, suara kami sering tinggi melebihi suara mereka,
mereka yang sedang menjerit di alam kubur, tetapi kami masih enak-enakan
berfoya-foya di dunia yang fana’ ini. Sehingga kami selalu melupakan keberadaan
mereka yang sedang kehausan, yang sedang kesakitan di alam sana ya Allah.
Ya Allah, ampuni dosa kami ya
Allah… dosa kedua orang tua kami ya Allah, sayangi mereka sebagaimana mereka
menyayangi kami ketika kami kecil. Ya Allah, jangan jadikan kami sebagai orang
yang mendustakan agamamu ya Allah, yang tidak memperdulikan nasib anak yatim, para fakir dan miskin. Jadikanlah kami orang yang selalu menyayangi
mereka ya Allah. Supaya kami termasuk golongan orang-orang yang beruntung.
ربنا ظلمنا انفسنا وان
لم تغفرلنا وترحمنا لنكونن من الخاسرين.
ربنا
اتنا فى الدنيا حسنة وفى الاخرة حسنة وقنا عذاب النار.
عبادالله, ان الله يأ مروا باالعدل والاحسان,
وايتاءذ القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي, يعيظكم لعلكم تذكرون, والحمد لله
رب العالمين.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar